Ada satu aktifitas di bulan Ramadhan yang tidak didapati di bulan lainnya; buka bersama. Buka puasa bersama teman, secara umum, tentu hal yang positif karena bisa meningkatkan ukhuwah dan menyambung silaturahim.
Namun, sering kali ada banyak kesalahan dalam buka bersama, khususnya
delapan “dosa” berikut ini yang perlu untuk dihindari.
1. Kehalalan menu
Kadang orang-orang buka bersama di rumah makan atau restoran tanpa
memperhatikan apakah menu-menu di tempat itu benar-benar halal atau tidak.
Padahal puasa telah menjaga kita dari makanan halal, jangan sampai kita malah
berbuka dengan makanan yang tidak jelas halal haramnya.
2. Shalat Maghrib di
ujung waktu
Seringkali karena tempat buka bersama tidak representatif, tidak ada masjid
atau mushola yang representatif, akhirnya shalat Maghribnya tidak bisa
berjamaah di awal waktu.
Terkadang juga ada mushala di rumah makan atau restoran tersebut tetapi
karena kecil ia hanya bisa menampung beberapa jamaah sehingga antrian mengular.
Akibatnya, shalat Maghrib tertunda, atau bahkan akhirnya dilakukan di ujung
waktu di masjid di luar rumah makan atau restoran tersebut.
3. Ketinggalan shalat
Isya’ berjamaah
Karena buka bersama baru selesai menjelang shalat Isya’ dan perjalanan
macet atau membutuhkan waktu agak lama, akhirnya ketinggalan shalat isya’
berjamaah. Karenanya ketika memilih tempat buka bersama, hendaklah diperhatikan
lokasi dan jaraknya dari masjid, atau jika diperkirakan akan ketinggalan shalat
Isya’ jika melakukannya di masjid luar, cari tempat berbuka bersama yang
dekat/ada masjid-nya dan bersiap shalat Isya’ di situ.
4. Kehilangan tarawih
berjamaah
Hal ini erat kaitannya dengan “dosa” ketiga. Jika shalat isya’ berjamaah
ketinggalan, umumnya juga akan ketinggalan tarawih berjamaah. Sungguh satu hal
yang sangat disayangkan.
5. Pemborosan dan
mubazir
Ini merupakan “dosa” umum buka bersama di tempat “mewah.” Manu makanannya
sangat banyak dan harganya pun mahal-mahal. Sudah begitu, menu yang sudah
dibeli tidak bisa dihabiskan dan akhirnya terbuang sia-sia.
6. Ghibah
Ada kalanya buka bersama diwarnai dengan ghibah. Sambil menunggu buka
bersama, antar peserta saling ngorol ternyata ujung-ujungnya ghibah. Untuk
mengatasi hal ini, agenda buka bersama perlu disusun dengan rapi, misalnya ada
tialwah dan ceramah agama sebelum berbuka dan ngobrolnya diatur agar tidak
menjadi ghibah.
7. Zina mata
Ada kalanya buka bersama diadakan di tempat yang justru tidak baik untuk
menjaga mata di bulan Ramadhan. Misalnya di restoran atau hotel yang di situ
ada kolam renang dan bule-bule dengan tanpa merasa bersalah berenang menjelang
Maghrib. Di Surabaya ada tempat berbuka semacam itu dan kota-kota besar lainnya
mungkin saja ada.
Namun, zina mata bukan hanya terjadi karena faktor tempat buka bersama.
Bisa juga terjadi karena faktor dengan siapa kita buka bersama. Misalnya buka
bersama dengan teman-teman alumni atau komunitas yang terdiri dari laki-laki
dan perempuan yang tidak menutup aurat dengan rapi.
8. Ikhtilath
Nah, ini terkat erat dengan poin di atas. Kadang buka bersama campur baur
antara laki-laki dan perempuan sehingga terjadi ikhtilath.
Yuk kita jaga puasa kita agar jangan sampai menjadi sia-sia seperti sabda
Rasulullah:
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari
puasanya tersebut kecuali rasa lapar.” (HR. Ibnu Majah; hasan
shahih)
Wallahu a’lam bish shawab.
Jadilah yang pertama untuk berkomentar "8 “Dosa” Buka Bersama yang Perlu Dihindari "
Post a Comment